Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Pentingnya Asupan Vitamin A pada Balita
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Feb 2021
Mungkin Bunda sudah tahu bahwa Februari adalah saatnya Bulan Kapsul Vitamin A di Indonesia. Sebenarnya bukan hanya Februari, namun juga Agustus. Kedua bulan ini memang ditetapkan sebagai Bulan Kapsul Vitamin A oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Di Bulan Kapsul Vitamin A, maka bayi dan balita usia 6-59 bulan akan mendapatkan kapsul vitamin A yang penting dalam kesehatan. Vitamin A tidak dibentuk oleh tubuh, sehingga kita harus mendapatkannya dari sumber luar, bisa makanan atau suplemen vitamin A.
Vitamin A adalah nutrisi penting yang berperan dalam banyak proses tubuh, termasukfungsi kekebalan, reproduksi, kesehatan kulit, penglihatan yang sehat, pertumbuhan dan perkembangan hingga menunjang fungsi jantung, oaru, ginjal dan organ lainnya.
Ada dua jenis utama vitamin A:Vitamin A yang telah dibentuk sebelumnya. Ini datang dalam bentuk retinol dan terdapat pada dalam sumber makanan hewani, termasuk daging, ikan, unggas, dan produk susu. Berikutnya adalah provitamin A, berupa karotenoid, terutama beta karoten, yang hadir dalam makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran
Menurut laman Science Direct, vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak, yang vital dalam menjaga permukaan kornea dan sklera, integritas epitel saluran pernafasan, saluran kencing dan pencernaan, serta berperan dalam ekspresi gen. Tunjangan harian vitamin A yang direkomendasikan untuk anak-anak berkisar antara 400 hingga 700 μg. Kadar retinol plasma normal adalah 20-50 μg / dL. Kekurangan vitamin A mengakibatkan masalah pada mata dan penglihatan, diferensiasi seluler, dan fungsi sistem kekebalan yang dimediasi oleh sel dan humoral.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan pendekatan suplementasi pada anak-anak antara usia 6 dan 59 bulan pada populasi tertentu yang berisiko mengalami defisiensi. WHOtelah mengklasifikasikan kekurangan vitamin A sebagai masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi sekitar sepertiga dari anak-anak berusia 6 hingga 59 bulan pada tahun 2013, dengan tingkat tertinggi di sub-Sahara Afrika (48 persen) dan Asia Selatan (44 persen).
Data WHO menyebut, kekurangan vitamin A mempengaruhi sekitar 190 juta anak usia prasekolah, kebanyakan dari Afrika dan Asia Tenggara.
Dikutip dari laman UNICEF, kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada masa kanak-kanak yang dapat dicegah dan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit umum masa kanak-kanak seperti diare. Suplementasi vitamin A dosis tinggi secara berkala adalah intervensi berbiaya rendah yang terbukti mengurangi semua penyebab kematian sebesar 12 hingga 24 persen, dan oleh karena itu merupakan program penting dalam mendukung upaya untuk mengurangi kematian anak.
Pada bayi dan anak-anak, vitamin A sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang cepat dan membantu memerangi infeksi. Asupan vitamin A yang tidak mencukupi dapat menyebabkan defisiensi vitamin A yang memicu gangguan penglihatan berupa rabun senja dan dapat meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat infeksi pada masa kanak-kanak, termasuk campak dan diare.
Idealnya, anak-anak harus mendapatkan cukup vitamin A dari makanan yang seimbang dan sehat yang mencakup susu, keju, telur, buah-buahan dan sayuran seperti mangga, pepaya, wortel, ubi dan labu atau makanan yang diperkaya vitamin A. Namun, di negara berpenghasilan rendah, anak kecil sering tidak makan makanan seimbang yang kaya akan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup. Anak-anak ini sangat rentan terhadap kekurangan vitamin A dan akibat jangka panjang yang menghancurkan.
Vitamin A dapat dengan aman diberikan kepada anak-anak dalam dosis besar (daripada dosis kecil yang lebih sering) karena dapat disimpan oleh tubuh dan dilepaskan seiring waktu sesuai kebutuhan. UNICEF menyebut banyak negara telah berhasil mengintegrasikan strategi untuk memberikan suplemen vitamin A kepada bayi dan anak-anak dalam kebijakan kesehatan nasional mereka, termasuk pengiriman selama kunjungan kesehatan rutin dan imunisasi.
Dosis Pemberian Vitamin A
Sesuai dengan rekomendasi WHO, usia yang disarankan untuk menerima suplementasi vitamin A adalah bayi berusia 6-11 bulan dan anak usia 12-59 bulan. Pada bayi usia 6-11 bulan, kapsul vitamin A diberikan satu kali selama rentang waktu tersebut dengan dosis 100.000 IU (international unit). Sedangkan pada anak usia 12-59 bulan, kapsul vitamin A diberikan setiap 4 hingga 6 bulan sekali dengan dosis 200.000 IU setiap pemberian.
Meskipun dosis pemberian vitamin A dilakukan setiap 6 bulan sekali, namun vitamin ini akan dicerna dengan baik dan disimpan dalam organ hati, kemudian digunakan oleh tubuh secara perlahan-lahan sesuai kebutuhan. Dosis yang disebutkan tadi sudah terbukti dapat memenuhi kebutuhan anak untuk sekitar 4-6 bulan, tergantung dari kebutuhan tubuh dan tentunya kandungan vitamin A dalam asupan makanan sehari-hari.
Vitamin A dibuat dalam bentuk kapsul lunak berisi cairan, yang ujungnya dapat digunting dan isinya diberikan kepada anak lewat mulut (diminum). Kementerian Kesehatan sendiri telah melakukan penyeragaman warna kapsul vitamin A. Kapsul berwarna biru berisi vitamin A dalam bentuk retinol palmitat atau retinol asetat sebesar 100.000 unit. Ini digunakan untuk bayi usia 6-11 bulan.Sedangkan kapsul berwarna merah mengandung vitamin A sebesar 200.000 unit dan digunakan untuk anak usia 12-59 bulan. Jika kapsul vitamin A warna merah kosong, anak usia 12-59 bulan dapat mengonsumsi 2 kapsul vitamin A warna biru.
Pemberian kapsul vitamin A gratis dan bisa dengan mudah didapatkan di Posyandu atau Puskesmas terdekat setiap bulan Februari dan Agustus. Jadi buat Bunda yang masih memiliki Balita, jangan lewatkan program ini ya.Di daerah di mana kematian balita tinggi atau kekurangan merupakan masalah kesehatan masyarakat, dua suplemen vitamin A dosis tinggi per tahun dapat menyelamatkan nyawa.
Referensi
https://data.unicef.org/topic/nutrition/vitamin-a-deficiency/
https://www.who.int/elena/titles/guidance_summaries/vitamina_children/en/
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S221339842030083X
https://blogs.unicef.org/evidence-for-action/vitamin-supplements-can-save-childs-life/
Who.int. (2019).WHO | Vitamin A supplementation. [online]
Guideline Vitamin A supplementation for infants and children 6-59 months of age. (2011). WHO.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Standar Kapsul Vitamin A bagi Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas