Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Pentingnya Jadwal Makan dan Tekstur MPASI untuk Si Kecil
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 May 2020
Saat Si Kecil menginjak usia 6 bulan dan lulus ASI Eksklusif, saatnya untuk memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), yan diperlukan untuk melengkapi kebutuhan gizinya selain yang didapat dari ASI. Pemberian MPASI sebaiknya diberikan melalui 4 prinsip dasar, yaitu:
1. Tepat waktu
MPASI diberikan pada usia yang tepat, yaitu ketika ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan nutrisi Si kecil. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA)I juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan pemberian MPASI selambat-lambatnya usia 6 bulan. Namun bisa diberikan lebih awal dengan kondisi misalnya kenaikan berat badan kurang baik (diskusikan dengan dokter anak). Tanda Si Kecil siap menerima MPASI antara lain mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan, refelks melepeh mulai berkurang dan dia mulai dapat mengangkat kepala sendiri tanpa bantuan.
2. Jumlahnya cukup
Berikan MPASI yang mengandung kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI, terutama dalam hal jumlah energi, protein, zinc dan zat besi. Berikan MPASI yang bervariasi dan mencukupi karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak, serta gizi mikro (vitamin dan mineral). MPASI diberikan dengan jumlah dan tekstur yang ditingkatkan sesuai tahapannya. Bunda perlu tahu bahwa keterlambatan pengenalan tekstur pada usia 6-9 bulan berisiko menyebabkan masalah makan pada anak di kemudian hari.
3. Aman dan higienis
Sebelum dan selama menyiapkan MPASI, perhatikan kebersihan tangan, bahan, dan perlengkapan selama proses persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Cucilah tangan sebelum mempersiapkan MPASI, dan sebelum menyuapi Si Kecil. Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan, simpan MPASI di kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat Celcius (kulkas bawah). MPASI yang sudah dihangatkan sebaiknya jangan lagi disimpan di kulkas. Makanan yang disimpan dalam suhu ruang (5-60 derajat Celcius), hanya dapat bertahan selama 2 jam. Jika tidak habis, sebaiknya dibuang.
4. Berikan dengan cara yang tepat
MPASI diberikan dengan cara yang responsif, yaitu harus konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang dari Si Kecil. Namun meski diberikan dengan cara yang responsif, pemberian MPASI tetap perlu jadwal yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya, dengan waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
Berikan MPASI dalam suasana makan yang menyenangkan, tidak ada distraksi, (mainan, televisi), tawarkan selalu jenis makanan yang baru. Sajikan jenis makanan baru bersama dengan makanan yang disukai Si Kecil.
Perlu Bunda ingat, pemberian MPASI, secara jadwal maupun tekstur, harus disesuaikan dengan usia Si Kecil. Tujuannya agar tidak berlebihan sehingga tidak menggantikan jadwal konsumsi ASI. Tekstur makanan juga disesuaikan dengan perkembangan kemampuan Si Kecil mengunyah serta menelan. Hindari memberikan makanan yang dapat membuatnya tersedak (misalnya kacang-kacangan dan anggur.).
Jadwal Pemberian MPASI
Usia 6-8 bulan berikan 2-3 kali
Usia 9-11 bulan, berikan 3-4 kali ditambah camilan bernutrisi (potongan buah/roti) 1-2 kali
Usia 12-24 bulan, berikan 3-4 kali ditambah camilan bernutrisi (potongan buah/roti) 1-2 kali
Tahapan Tekstur MPASI
Di bawah 8 bulan, berikan bubur, makanan di tumbuk, juga makanan semi-padat
Usia 8-11 bulan, sudah bisa diberikan camilan
Mulai 12 bulan, berikan makanan yang dikonsumsi keluarga
Nah, selamat mencoba Bunda.
Referensi
https://www.who.int/nutrition/publications/guiding_principles_compfeeding_breastfed.pdf
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi