Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Apr 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Solusi Mengatasi Tantangan Pengasuhan di Masa Pandemi
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Oct 2021
Masa pandemi yang telah berlangsung satu setengah tahun dan belum ada titik terang kapan akan berakhir tak jarang menyisakan ketakutan, ketidakpastian, dan membuat orang-orang harus lebih banyak dia di rumah untuk membantu mengendalikan penyebaran COVID-19.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga terdampak oleh pandemi, terutama karena waktu bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya sangat terbatas. Di satu sisi pandemi dapat mendekatkan hubungan keluarga karena lebih banyak waktu interaksi di rumah. Namun di sisi lain, hal ini dapat menimbulkan kebosanan pada anak-anak, bahkan membuat mereka tertekan.
Pengasuhan di masa pandemi menjadi hal menantang, khususnya bagi ibu bekerja tanpa asisten rumah tangga. Bekerja dari rumah sambil mengawasi anak-anak bukan pekerjaan yang mudah. Jika tak ada support system yang membantu pengasuhan di masa pandemi, hal yang dapat dilakukan adalah hanya fokus pada satu hal di satu waktu. Fokus dulu ke anak atau pekerjaan. Tak bisa keduanya dilakukan bersamaan. JIka ingin fokus kepada pekerjaan, lebih baik minta tolong ke orang lain untuk menjaga anak.
Setelah pekerjaan selesai, baru fokus menghabiskan waktu dengan anak, seperti membacakan cerita pengantar tidur atau sekadar menjadi pendengar yang baik saat anak-anak mulai bercerita. Hal ini akan lebih mudah diterima oleh anak. “Bunda harus bekerja dulu. Kamu sama Mbak ya, nanti jam sekian setelah pekerjaan selesai, Bunda bisa mengajakmu bermain,” kalimat semacam itu menjadi kata kompromi yang mudah dipahami anak.
Pengasuhan di masa pandemi memang menantang namun bukan berarti Bunda tak bisa melaluinya dengan baik. Hal utama yang perlu menjadi perhatian adalah memastikan anak-anak merasa aman, menjaga rutinitas yang sehat, mengelola emosi dan perilaku mereka, serta membangun ketahanan.
Berikut beberapa tips dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan UNICEF dalam membantu orang tua melalui tekanan pandemi;
1. Pahami dan atasi ketakutan anak
Anak-anak bergantung pada orang tua mereka untuk keselamatan, baik fisik maupun emosional. Di situasi serba tidak pasti, yakinkan anak-anak bahwa orang tuanya akan selalu ada dan sebagai keluarga akan melewati masa sulit ini bersama-sama.
2. Beri penjelasan tentang situasi pandemi
Jawab pertanyaan tentang pandemi dengan sederhana dan jujur sesuai pemahaman mereka. Bicaralah dengan anak-anak tentang berita menakutkan yang mereka dengar, kemudian jelaskan untuk meredakan ketakutan atau kecemasan mereka.
3. Kenali perasaan anak
Anak-anak mungkin akan kesal atau marah karena tak diizinkan bertemu teman di masa pandemi. Namun beritahukan risikonya jika melakukan tatap muka di masa pandemi yang berpotensi menularkan virus, dan membuat orang yang rentan bisa jatuh sakit. Minta anak melakukan interaksi dengan cara lain, misalnya panggilan video.
4. Berikan contoh cara mengelola perasaan
Bicarakan bagaimana Bunda mengelola perasaan selama pandemi, misalnya tidak bisa mengunjungi Nenek. Namun akan menengoknya saat situasi sudah lebih aman. “Untuk saat ini, kita dapat menelpon nenek melalui panggilan video,” kalimat itu bisa disampaikan ke anak dan membuatnya bisa melakukan hal yang sama dengan teman-temannya.
5. Berikan pemahaman saat harus pergi beraktivitas di luar rumah
Beri tahu anak sebelum Bunda meninggalkan rumah untuk bekerja atau melakukan tugas penting. Dengan suara yang tenang dan meyakinkan, beri tahu Si Kecil ke mana tujuan Bunda dan berapa lama, serta kapan akan kembali.
6. Tawarkan pelukan ekstra dan katakan “Aku mencintaimu” lebih sering.
Pelukan merupakan cara alami dan mudah untuk menyampaikan perasaan sayang dan anak merasa terlindung. Dengan pelukan, anak akan merasakan Bunda selalu ada untuknya.
7. Tetap jaga rutinitas sehat
Selama pandemi, penting menerapkan perilaku hidup sehat, selain memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, ajarkan anak-anak untuk menjaga waktu tidur dan rutinitas lainnya. Rutinitas akan menciptakan rasa keteraturan dan menawarkan kepastian dalam waktu yang sangat tidak pasti. Semua anak, termasuk remaja, mendapat manfaat dari rutinitas yang dapat diprediksi namun cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan individu.
8. Buatlah jadwal harian
Anak-anak dan remaja yang lebih besar dapat membantu mengatur jadwal, tetapi mereka harus mengikuti aturan umum, seperti rutinitas bangun pagi, berpakaian, sarapan pagi dan bermain aktif di pagi hari, diikuti dengan camilan untuk transisi ke tugas sekolah.
Buatlah jadwal makan siang, melakukan tugas sekolah, olahraga,bersosialisasi secara online dengan teman-teman, dan kemudian melakukan pekerjaan rumah di sore hari. Sore hari merupakan waktu untuk keluarga berinteraksi, kemudian membaca sebelum tidur.
9. Gunakan disiplin positif
Semua orang semakin cemas dan khawatir selama pandemi. Anak-anak yang lebih kecil mungkin tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan perasaan mereka. Mereka lebih cenderung menunjukkan stres, kecemasan, atau ketakutan melalui perilaku. Untuk mengalihkan rasa bosan dan cemas, ajaklah anak-anak bermain kreatif, misalnya membuat atau membangun benteng/kastil dalam ruangan untuk mencegah kuman, dan sebagainya.
10. Berikan hadiah dan hak istimewa untuk memperkuat perilaku baik
Saat anak-anak menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan rumah, bergaul dengan saudara kandung, berikan apresiasi. Tidak masalah memberikan hadiah di masa-masa sulit untuk meredakan ketegangan anak.
Last but not least, hindari hukuman fisik. Memukul, mencubit dan bentuk lain hukuman fisik membuat anak rentan cedera. Hukuman fisik dapat meningkatkan agresi pada anak-anak dari waktu ke waktu, gagal mengajari mereka untuk berperilaku atau melatih pengendalian diri, dan bahkan dapat mengganggu kehidupan normal perkembangan otak. Hukuman fisik dapat menghilangkan rasa aman dan nyaman anak di rumah, yang sangat dibutuhkan saat ini.
Referensi
Healthy Children. Parenting in a Pandemic: Tips to Keep the Calm at Home.https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/COVID-19/Pages/Parenting-in-a-Pandemic.aspx. Diakses 16 September 2021
UNICEF. Parenting in the pandemic.https://www.unicef.org/parenting/child-care/pandemic-family-well-being. Diakses 16 September 2021