Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Waspada Berat Badan Kurang pada si Kecil, Demi Masa Depannya
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Mar 2017
Sahabat nutrisi,
Masa tumbuh kembang si Kecil adalah saat yang terpenting bagi Ibu. Ibu pasti menginginkan si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal sehingga menjadi generasi yang maju di masa depannya. Akan tetapi, terkadang ada kondisi dimana tumbuh kembangnya tidak optimal karena si Kecil mengalami berat badan kurang. Berat badan kurang adalah kurangnya berat badan si Kecil dibandingkan usianya, yang mengacu pada kurva pertumbuhan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) 1.
Masalah berat badan kurang saat ini masih menjadi persoalan serius di tingkat dunia. Menurut Laporan WHO 2013, jumlah si Kecil dengan berat badan kurang sekitar 99 juta (17%) 2 . Sedangkan menurut Data Penilaian Status Gizi 2015, jumlah balita yang mengalami berat badan kurang di Indonesia mencapai 18,8%, terdiri dari 3,9% gizi buruk dan 14,9% gizi kurang 3.
Berat badan kurang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: faktor genetik/keturunan, penyakit, lingkungan, sosio ekonomi, dan nutrisi. Di antara faktor-faktor tersebut, faktor nutrisi bisa terjadi karena kurang baiknya pola makan yang berdampak pada tidak optimalnya asupan harian dan dapat memicu terjadinya berat badan kurang pada si Kecil.
Berat badan kurang pada si Kecil dapat menimbulkan dampak yang serius, baik untuk masa sekarang, maupun masa depannya. Kekurangan nutrisi merupakan penyebab langsung dan tidak langsung dari 45% kematian balita 4 , sehingga si Kecil yang mengalami berat badan kurang dapat dikatakan memiliki risiko kematian lebih besar. Hal ini disebabkan karena si Kecil mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan mengalami penyakit infeksi. Dalam jangka panjang, berat badan kurang dapat menyebabkan si Kecil tidak dapat tumbuh optimal dan cenderung pendek (stunting). Selain itu, berat badan kurang dapat berdampak pada gangguan perkembangan otak dan fisik si Kecil yang berpengaruh pada kemampuan daya pikir, interaksi sosial dan kemampuan kerjanya di masa depan.
Untuk mengenali tanda berat badan kurang pada si Kecil, ibu dapat mengecek kenaikan berat badannya setiap bulan melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) yang tersedia di fasilitas kesehatan. Si Kecil dikatakan sehat ketika berat badannya naik mengikuti garis pertumbuhan, dan dikatakan mengalami berat badan kurang bila berat badannya berada di bawah garis hijau dengan trend tidak naik sesuai garis pertumbuhan atau bahkan menurun. Perhatikan bila si Kecil mengalami tanda-tanda tersebut, ibu harus segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan saran nutrisi tepat agar si Kecil dapat tumbuh dengan optimal.
Referensi :
1. Riskesdas, 2013
2. EIP/WHO, 2011
3. Penilaian Status Gizi, 2015
4. 2013 Join child malnutrition estimates – levels and trends, 2014