Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Jika Si Kecil Suka Memerintah
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Sahabat nutrisi,
Beberapa anak memang dilahirkan dengan kepribadian yang kuat sehingga dia senang memimpin. Namun seringkali anak seperti itu terkesan senang memberi perintah atau bossy. Ada juga perilaku senang memerintah ini merupakan tindakan yang meniru orangtua.
Jika perilaku suka memerintah ini dibiarkan dan terbawa hingga dia memasuki usia sekolah, si kecil akan menemukan kesulitan menjalin pertemanan. Lebih jauh lagi, untuk mendapatkan perhatian dari lingkungannya bisa jadi dia akan melakukan tindakan yang tidak menyenangkan, seperti kekerasan.
Berikut beberapa tips untuk mengatasi anak yang suka memerintah:
- Jika si kecil melakukan perintah terhadap orang yang lebih tua, bahkan terhadap asisten rumah tangga, jangan memberikan tanggapan, termasuk jangan tertawa atau memarahinya. Tetaplah tenang dan katakan untuk mengulangi permintaannya dengan cara yang sopan, dan menggunakan kata “tolong”.
- Tidak memenuhi permintaan yang dilakukan dengan cara dan gaya memerintah, hal ini agar anak mengerti bahwa dia bukan bos kecil.
- Mengawasi saat dia bermain dengan teman-temannya, jika dia menunjukkan sikap memerintah di depan teman-temannya beritahu dengan cara berbisik dan bukan dengan memarahinya.
- Jika dia tetap bersikap demikian, walaupun sudah diberitahu, pisahkan dari teman-temannya. Bawa pulang jika tetap tidak berperilaku baik.
- Jika dia tidak diajak bermain, karena sikap buruknya, sebaiknya tidak terlalu memberi simpati. Cobalah membantunya untuk menggali penyebabnya agar dia menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada teman-temannya.
- Ajak si kecil bermain permainan yang tidak kompetitif agar dia tidak merasa semakin superior jika menang, atau frustasi ketika kalah