Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Apr 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 Apr 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Manfaat Bermain dalam Merangsang Perkembangan Si Kecil
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Mar 2021
Bermain bagi Si Kecil lebih dari sekadar kesempatan untuk bersenang-senang. Bermain buat Si Kecil adalah investasi berharga dalam hal kesehatan dan perkembangannya. Laporan klinis American Academy of Pediatrics (AAP) yang tertuang dalam The Power of Play: A Pediatric Role in Enhancing Development in Young Children, menjelaskan bagaimana dan mengapa bermain dengan orangtua dan teman sebaya adalah kunci untuk membangun otak, tubuh, dan ikatan sosial yang berkembang.
Penelitian menunjukkan bahwa bermain dapat meningkatkan kemampuan anak untuk merencanakan, mengatur, bergaul dengan orang lain, dan mengelola emosi. Selain itu, bermain membantu keterampilan bahasa, matematika, dan sosial, dan bahkan membantu Si Kecil mengatasi stres.
Bermain dan belajar adalah hal yang wajar bagi Balita, jadi menguasai keterampilan fisik seharusnya menyenangkan bagi mereka. Jadi para orangtua hendaknya memberikan banyak kesempatan kepada balita untuk mempraktikkan perkembangan keterampilannya sekaligus memberikan pengawasan agar Si Kecil tetap aman selama belajar.
Dikutip dari laman Kidshealth, selain prestasi fisik tersebut, Balita berkembang dengan cara lain. Berikan kesempatan kepadanya untuk mengeksplorasi, mengajukan pertanyaan, menggunakan imajinasinya, dan melatih keterampilan motorik halus, seperti menyusun balok atau mewarnai.
Pembelajaran paling baik didorong dengan memanfaatkan dorongan alami anak untuk bermain, bukan hanya faktor luar seperti nilai ujian. Saat mereka terlibat secara aktif dan dengan gembira menemukan dunianya, Si Kecil akan memperoleh keterampilan abad ke-21 yang semakin membutuhkan kerja tim dan inovasi.
American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan panduan bagaimana Si Kecil bermain sekaligus belajar sesuai tahapan usia. Simak dalam uraian berikut:
0 - 6 bulan
Bunda dapat menggunakan permainan untuk membantu memenuhi kesehatan dan perkembangan Si Kecil sejak lahir. Perlu contoh? Pembelajaran yang menyenangkan bisa dimulai dengan senyum pertama bayi. Menanggapi dengan senyuman adalah salah satu bentuk permainan yang juga mengajari Si Kecil keterampilan sosial-emosional yang kritis. Cara lain, tirulah kicauan dan celoteh Si Kecil dan lakukan “percakapan” bolak-balik menggunakan suara bayi sebagai penggerak. Atau, posisikan Si Kecil di tempat yang berbeda sehingga ia dapat melihat dunia dari berbagai sudut.
7 -12 Bulan
Di usia ini, pastikan Si Kecil memiliki lingkungan yang aman untuk merangkak dan menjelajah. Berikan ia kesempatan untuk mengetahui bahwa tindakannya memiliki efek. Misalnya, saat dia menjatuhkan mainan dan mainan itu jatuh ke tanah. Bunda juga dapat menggunakan cermin untuk menunjukkan kepada Si Kecil ekspresi wajahnya yang berbeda. atau mainkan permainan ‘cilukba’.
1 - 3 tahun
Saat memilih penitipan anak dan prasekolah, cari yang menyertakan waktu bermain tidak terstruktur. Pembelajaran yang menyenangkan, di mana anak-anak memimpin dan mengikuti keingintahuan mereka sendiri, harus menjadi fokus utama pendidikan anak usia dini yang berkualitas. Berikan Si Kecil balok, wadah kosong, sendok kayu, dan teka-teki. Benda sederhana dan murah bisa menjadi cara terbaik untuk mendukung kreativitas anak. Ingat, kehadiran dan perhatian orangtua dan pengasuhlah yang memperkaya anak-anak - bukan perangkat elektronik yang mewah.
Bantu Si Kecil menjelajahi tubuhnya melalui berbagai gerakan — misalnya, berjalan, melompat, dan berdiri dengan satu kaki. Berikan kesempatan untuk bermain pura-pura — misalnya, berpura-pura minum dari cangkir kosong atau menawarkan mainan yang memungkinkan permainan pura-pura.
4 - 6 tahun
Di usia ini, berikan kesempatan Si Kecil untuk bernyanyi dan menari. Bacakan cerita dan ajukan pertanyaan tentang apa yang dia ingat. Beri Si Kecil waktu dan ruang untuk memerankan adegan, peran, dan aktivitas imajiner. Biarkan anak berpindah-pindah antara permainan fantasi dan kenyataan — misalnya, bermain rumah-rumahan dan membantu mengerjakan tugas-tugas rumah.
Jadwalkan waktu bagi Si Kecil untuk berinteraksi dengan teman-temannya untuk berlatih bersosialisasi dan membangun persahabatan. Dorong ia untuk mencoba berbagai gerakan di lingkungan yang aman — misalnya melompat, mengayun, memanjat, dan melakukan jungkir balik.
Di usia ini mungkin Si Kecil tertarik dengan gadget. Media yang sesuai dengan usia dapat bermanfaat bagi anak yang lebih besar, terutama jika orangtua menonton dan bermain dengan mereka. Tetapi interaksi sosial dan bermain nyata jauh lebih baik bagi anak-anak daripada media digital untuk belajar.
Menurut AAP, selain meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak, bermain membantu membangun hubungan yang aman, stabil, dan membina yang melindungi dari stres beracun dan membangun ketahanan sosial-emosional. Kegembiraan timbal balik dan interaksi satu lawan satu yang terjadi selama bermain dapat mengelola respons stres tubuh. Dalam sebuah penelitian, anak-anak berusia 3 hingga 4 tahun, yang gelisah memasuki prasekolah, dua kali lebih mungkin merasa stresnya berkurang ketika diizinkan bermain selama 15 menit, dibandingkan dengan teman sekelas yang mendengarkan sebuah cerita.
Memberi Si Kecil banyak kesempatan untuk bermain adalah salah satu cara terbaik untuk membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang penuh rasa ingin tahu, kreatif, sehat, dan bahagia yang dilengkapi dengan keterampilan yang mereka butuhkan.
Meskipun bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk Si Kecil, namun mengukur kemampuan diri menjadi hal yang tak boleh dilupakan. Bagi Si Kecil berusia 12-36 bulan, pedoman National Association for Sports and Physical Education (NASPE) merekomendasikan setidaknya 30 menit aktivitas fisik terstruktur (dipimpin orang dewasa) dan setidaknya 60 menit aktivitas fisik tidak terstruktur (permainan bebas).
Nah, doronglah Si Kecil untuk aktif, dan biarkan ia memetik banyak manfaat dari bermain sebagai cara dia belajar saat dewasa kelak.
Referensi
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/fitness/Pages/Caution-Children-at-Play.aspx
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/fitness/Pages/Playing-is-How-Toddlers-Learn.aspx
https://kidshealth.org/en/parents/toddler-play.html