Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Anak dan Media Sosial
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 Oct 2015
Sahabat nutrisi,
Dewasa ini, teknologi demikian berkembang. Bukan hanya orang dewasa yang menikmati dan memanfaatkannya, tetapi juga anak-anak. Saat ini dunia digital berkembang pesat, sosial media bahkan dijadikan tolok ukur sehat tidaknya suatu perusahaan. Memang sosial media tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan sehari-hari.
Tidak dapat dipungkiri saat ini banyak anak-anak yang memiliki account di sosial media, biasanya karena peer pressure, karena sebenarnya terdapat pembatasan usia anak (minimal 13 tahun) untuk dapat bergabung dengan sosial media, seperti facebook dan twitter. Pada umumnya kebutuhan anak bergabung dengan sosial media berbeda dengan orang dewasa. Faktor persaingan antar teman lebih mendominasi, misalnya mengumpulkan teman atau follower sebanyak-banyaknya. Padahal keadaan tersebut justru dapat membahayakan mereka. Karena orang-orang yang mereka tambahkan ke daftar pertemanan bukanlah orang-orang yang mereka kenal baik. Bahkan sosial media juga dipergunakan untuk melakukan bullying, atau yang biasa disebut dengan cyber bullying.
Di sinilah pentingnya peran orangtua untuk mendampingi dan mengawasi aktivitas sosial media anak.
Berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan orangtua jika si kecil ingin bergabung dengan sosial media:
- Tanyakan tujuan mereka memiliki account sosial media. Jika hanya untuk bermain game, mereka dapat menggunakan account orangtua.
- Jika mereka ingin mengunggah foto, arahkan agar dia menggunakan blog. Bantu agar si kecil dapat membuat blog sendiri. Hal ini tentu lebih aman daripada menggunakan sosial media.
- Berikan arahan dan panduan jika anak tetap ingin memiliki account di sosial media. Misalnya orangtua harus mengetahui passwordnya, bantu dia mengatur agar accountnya tidak dapat dilihat oleh orang asing (private setting).
- Bantu dia untuk memahami bahwa interaksi di sosial media sama dengan interaksi di dunia nyata. Bekali tentang apa yang boleh dan tidak boleh diposting. Kata-kata yang menghina dan kasar, marah-marah, foto-foto karya orang lain, foto-foto porno, dan sebagainya tentu merupakan hal yang terlarang.
- Beri pengertian agar anak tidak mengunggah lokasi tempat dia berada. Hal ini untuk menghindari memberi informasi pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
- Batasi memposting informasi yang sifatnya pribadi, seperti nomor telepon, curhat tentang keluarga dan sebagainya.
- Beri pengertian tentang cyberbullying, dan cara mengatasinya.
- Selain mengetahui password sosial media si kecil, ada baiknya orangtua juga memilik account sosial media dan menjadi temannya, berilah contoh bagaimana bergaul di sosial media.
- Doronglah dia agar bergabung dengan komunitas-komunitas yang bermanfaat, seperti komunitas olahraga atau kesenian.
- Batasi waktu untuk kegiatan online mereka, pastikan waktu mereka bermain di luar rumah lebih banyak daripada menekuni sosial media.
- Lakukan sidak atau inspeksi mendadak terhadap komputer atau gadget anak, untuk memastikan keamanannya.