Menakar Kebutuhan Air untuk Anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Jan 2019

Sahabat Nutrisi,

Minumlah sebelum haus. Saran ini ada benarnya karena tubuh kita memerlukan cairan agar tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Cairan merupakan komponen yang penting bagi tubuh karena hidrasi yang cukup bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kita tahu, pemenuhan asupan cairan penting untuk mencegah dehidrasi, suatu kondisi yang dapat menyebabkan sulit konsentrasi, perubahan suasana hati, tubuh menjadi panas, sembelit hingga batu ginjal.

Faktanya, orang dapat bertahan hidup hingga 50 hari tanpa makanan tetapi hanya beberapa hari tanpa air minum.

Tubuh manusia terdiri dari air, komposisinya mencakup 60 hingga 70%. Hal ini menunjukkan air merupakan zat yang vital penting bagi tubuh dan kesehatan kita.

Sekitar 78 persen berat otak adalah air. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurang air tubuh pada anak sekolah menimbulkan rasa lelah, menurunkan atensi atau konsentrasi belajar.

Umumnya kita disarankan mengonsumsi cairan 8 gelas atau setara 2 liter per hari. Namun sejatinya kebutuhan cairan berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh.

Bagaimana kebutuhan air untuk anak-anak? Bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari, usia 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari. Sedangkan usia 1 – 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari, usia 4 – 8 tahun butuh 1700 mL/hari.

Cairan ini bisa dipenuhi dari beragam sumber, makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah. Meskipun asupan cairan harian dapat berasal dari makanan dan minuman, namun minum putih adalah salah satu cara yang baik untuk mendapatkan cairan karena memiliki nol kalori.

Mengapa asupan cairan penting? Alasannya, kekurangan konsumsi air sehari-hari dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain gangguan pada fungsi tubuh, misalnya penurunan konsentrasi belajar dan aktivitas, gangguan ginjal, dan lain-lain.

Kementerian Keseharan RI bersama Indonesian Hydration Working Group (IHWG) yang didirikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2012 telah mencanangkan Gerakan AMIR (Ayo Minum Air), yang berujuan untuk mencegah terjadinya penyakit non infeksi atau penyakit degeneratif di masa yang akan datang terutama gagal ginjal kronik, diabetes dan hipertensi.

Mengapa penting memastikan asupan cairan yang memadai pada anak-anak? Hidrasi sangat penting bagi anak-anak karena mereka memiliki kebutuhan air yang lebih tinggi (dikaitkan dengan berat badan) dibandingkan orang dewasa.

Selain itu, anak-anak tidak selalu mengenali tahap awal kehausan, yang dapat membuat mereka sangat rentan mengalami dehidrasi, terutama saat anak beraktivitas yang berpotensi menyebabkan kehilangan cairan tubuh, misalnya ketika bermain, olahraga atau selama cuaca panas.

Dehidrasi, walaupun hanya ringan dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, kurang konsentrasi, penurunan kinerja mental dan kulit kering.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang cukup terhidrasi dapat menunjukkan performa lebih baik di sekolah.

Lantas, bagaimana cara menjaga anak-anak tetap terhidrasi secara sehat? Lakukan langkah berikut ini:

1.Usahan anak mengonsumsi minuman alami tanpa pemanis dan bebas dari zat tambahan.

2. Mulai pagi hari dengan sarapan dan menyediakan minuman, bisa berupa air putih, susu, jus buah atau jus sayuran.

3. Anak-anak yang aktif bermain, berolahraga atau saat cuaca panas perlu mengisi kembali cairan yang hilang dengan minum lebih banyak air.

4. Usahakan anak minum secara teratur untuk melatihnya ‘mengembangkan rasa’ terhadap air

5. Agar rasannya lebih menyenangkan, tambahkan es, irisan lemon atau irisan buah lain ke dalam minumannya

Referensi

https://www.naturalhydrationcouncil.org.uk/hydration-facts/hydration-and-water-facts-for-kids-2/

https://www.cdc.gov/nutrition/data-statistics/plain-water-the-healthier-choice.html

http://www.depkes.go.id/article/view/17030300003/menkes-canangkan-gerakan-ayo-minum-air.html

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak