Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Si Kecil Kurang Suka Makan Buah dan Sayur? Yuk Cari Tahu Solusinya
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 Jul 2019

Buah dan sayur adalah salah satu komponen penting dalam menu makanan sehat dan bergizi yang bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan optimal anak. Sayangnya, masih banyak anak yang tidak mendapatkan porsi harian sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan.
Hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010) menyebut, masih banyak penduduk yang tidak cukup mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Data menunjukkan, sebanyak 97,7 persen dari anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia tidak mengonsumsi cukup buah-buahan dan sayuran. Padahal, konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Ada beragam alasan yang sering dilontarkan oleh anak untuk menolak makan buah dan sayur. Beberapa di antaranya adalah mereka sering membandingkan dengan rasa lain seperti misalnya rasa daging atau rasa es krim. Mereka juga sering mengatakan bahwa rasa sayur membosankan, atau seperti yang itu-itu saja.
Membiasakan Si Kecil doyan makan buah dan sayur sangat penting Bun, karena bagian dari Isi Piringku ini merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sedikit berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Meski ada juga sayur tertentu yang mengandung karbohidrat, misalnya kentang sayur dan wortel.
Sejumlah riset menunjukkan konsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup bermanfaat dalam menjaga kesehatan, antara lain menjaga tekanan darah di kisaran normal, mengontrol kadar gula dan kolesterol, menurunkan risiko sembelit/konstipasi dan menjaga berat badan. Mengonsumsi buah dan sayur juga dapat menjaga kesehatan saluran cerna optimal, karena buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang tidak diproduksi oleh tubuh.
Dalam buah dan sayur terdapat serat yang merupakan nutrisi penting, namun kerap tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Serat membuat anak merasa kenyang dan membuat saluran cerna bergerak aktif. Serat juga mengandung vitamin dan mineral yang dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan obesitas. Oleh karena itu, kurangnya konsumsi sayur dapat mengakibatkan Si Kecil mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C dan serat yang dibutuhkan anak.
Berapa banyak buah dan sayur yang perlu dikonsumsi? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 400 gram per orang per hari, terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengonsumsi buah dan sayur 300-400 gram per orang per hari.
Pedoman Gizi Seimbang sesuai Permenkes No. 41 Tahun 2014 menganjurkan konsumsi buah dan sayur sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan.
Lantas, bagaimana cara agar Si Kecil suka makan buah dan sayur? Berikut strategi yang dapat dilakukan:
- Kenalkan buah manis terlebih dulu
Cobalah untuk mengenalkan buah berasa manis yang umumnya disukai anak. Buah dengan rasa segar dan manis bisa dicoba, misalnya semangka dan pisang. Hindari mengenalkan buah dengan tekstur keras, asam atau sepat yang akan membuat anak menolaknya.
- Libatkan Si Kecil
Libatkan dia dalam memilih sayuran/buah yang disajikan. Misalnya, ia dapat memutuskan apakah akan makan kacang hijau atau brokoli saat makan siang. Pilihan sederhana akan membantunya merasa ikut terlibat dan bertanggung jawab untuk memakan menu yang sudah dipilihnya
- Berikan variasi
Variasi penting Bun. Usahakan untuk mengatur variasi jenis buah dan sayur yang diberikan untuk Si Kecil. Jangan terlalu dekat dalam memberikan variasi, caranya berikan rentang antara 7-10 hari untuk mengenalkan satu buah atau sayur pada Si Kecil. Jika ia menolak buah atau sayur yang diberikan, jangan putus asa. Penelitian telah menunjukkan bahwa mungkin perlu 10 kali mencoba atau lebih sebelum seorang anak menerima makanan baru. Cobalah menyajikan porsi kecil sehingga tidak terlalu berlebihan atau pertimbangkan untuk memasangkan sayuran dengan sesuatu yang mungkin disukai anak.
- Sajikan dalam tampilan menarik
Si Kecil umumnya sangat visual, tampilan yang menarik akan memikatnya. Sajikan buah dan sayur dalam bentuk unik yang menarik perhatian sehingga Si Kecil tertarik untuk mencobanya. Buah potong yang disajikan dalam tampilan menarik mungkin akan lebih membuat anak mau mencoba dibandingkan buah disajikan utuh.
- Kreatif dalam modifikasi penyajian
Jika Si Kecil tak suka buah dan sayur dalam wujud aslinya, coba Bunda siasati dengan melakukan sedikit modifikasi, misalnya membuatnya dalam bentuk sup buah, mencampur sayuran ke dalam pudding atau variasi lain yang disukai anak.
- Biasakan membekali buah
Hal yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan, hal ini juga berlaku untuk perilaku makan buah dan sayur. Selalu bekali buah potong dalam bekal anak, dan variasikan buah dan sayur sesuai dengan yang disukainya.
- Hindari memaksa
Sebisa mungkin hindari mengomel, memaksa, menawar, atau menyuap anak saat membujuknya makan sayur dan buah. Taktik ini lebih banyak gagal jika diterapkan dalam jangka panjang. Sebaliknya, tawarkan pilihan sayuran dan dorong dia untuk mencobanya. Jaga agar suasana hati Si Kecil baik saat mencobanya.
- Gunakan stiker
Stiker merupakan alat sederhana, namun sangat kuat. Jika Bunda menempelkan stiker karakter kartun populer pada sepotong buah, Si Kecil bisa sangat bersemangat untuk memakannya lho Bun. Itulah yang ditemukan oleh para peneliti dari Cornell University ketika mereka menawarkan 208 anak-anak berusia 8 hingga 11 kue atau apel dalam makan siang. Ketika apel itu terdapat stiker Elmo, anak-anak memiliki kecenderungan 2 kali lebih mungkin untuk mengambil dan mengonsumsinya.
- Jadilah contoh yang baik
Jangan meminta Si Kecil suka makan sayur dan buah jika Bunda tak memberikan contoh. Anak biasanya meniru perilaku orang-orang terdekatnya, dalam hal ini keluarga. Berikan contoh makan buah dan sayur saat makan bersama di depan anak-anak.
Satu hal yang perlu diingat ketika menyajikan buah dan sayuran segar: Sayuran mentah dan buah-buahan keras dapat membuat Si Kecil tersedak. Pastikan untuk memasaknya dengan baik, dan iris tipis atau potong menjadi bagian yang cukup kecil sehingga tidak menyebabkan anak tersedak.
Referensi
http://promkes.kemkes.go.id/?p=8904
https://www.pbs.org/parents/thrive/7-ways-to-get-your-kids-to-eat-fruit-and-love-it
https://kidshealth.org/en/parents/more-veggies.html