Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Penyebab Picky Eater
Oleh Nutrisi Bangsa 12 May 2014
Sahabat nutrisi,
Kendati merupakan masalah umum pada anak-anak, balita yang sulit makan, atau picky eater, selalu membuat pusing setiap orangtua.
Orangtua perlu bersikap tenang, agar dapat mengenali penyebab seorang anak menjadi picky eater. Sehingga dapat memberikan solusi agar si kecil dapat ditangani dengan tepat.
Berikut beberapa hal penyebab si kecil menjadi picky eater:
1. Mengidap penyakit organik. Seperti gigi berlubang, sariawan, demam, sakit perut dan lainnya. Pastikan kondisi fisik si kecil untuk agar dapat segera ditemukan ketidakberesan yang terjadi.
2. Faktor keinginan orangtua. Seorang balita menjadi picky eater dapat juga disebabkan karena cara pandang dan perilaku orangtua yang keliru, seperti memaksa anak makan dalam jumlah banyak dan tak boleh bersisa kendati anak sudah kenyang, menciptakan aturan makan yang kaku sehingga acara makan menjadi tidak nyaman, orangtua memaksa dengan keras agar anak makan, sehingga anak menganggap makan sebagai hukuman.
3. Anak terlalu aktif bermain dan bergerak sehingga anak menjadi tidak tertarik makan. Kasus yang biasa disebut sebagai infantile anorexia (anak yang tampaknya tidak pernah lapar) ini banyak terjadi pada masa transisi dari makan disuapi ke makan sendiri, sekitar usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun.
4. Gangguan psikologis, seperti keadaan rumah yang tegang karena orangtua tidak harmonis, pengasuhan yang keras, kurang perhatian dan kasih sayang orangtua.
5. Gangguan sensori yang membuat anak tidak mau bahkan secara konsisten menolak makan biasanya disebabkan oleh rasa, tekstur, bau dan penampilan makanan. Adapun ciri-ciri anak yang mengalami gangguan sensoris biasanya ditandai dengan tidak suka mendengar suara berisik, tidak suka menginjak rumput atau pasir, maupun cemas jika disodori makanan yang tidak disukai.
6. Kolik atau sakit perut, yang biasanya terjadi pada bayi antara 2 - 4 minggu dapat juga terjadi pada balita, dan belum diketahui sebabnya secara pasti.
7. Takut makan, anak dengan gangguan yang disebut post-traumatic feeding disorder ini akan menolak sambil menangis keras jika diberi makan. Biasanya disebabkan karena pengalaman traumatis yang pernah dialami si kecil, seperti tersedak, dicekoki makan, muntah saat makan dan sebagainya.
Yuk kita cermati apa penyebab si kecil susah makan.
Sumber: ayahbunda.co.id