Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 16 Oct 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Jan 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 02 May 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Jun 2019
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Ketika Si Kecil Jatuh
Oleh Nutrisi Bangsa 17 Mar 2013
Ketika bayi menginjak usia 4 bulan, ia mulai mampu mengguling-gulingkan badannya. Pergerakan bayi yang semakin berkembang pastilah menggembirakan ayah dan ibu.
Namun, pada saat yang bersamaan meningkat pula resiko jatuh, baik dari tempat tidur, maupun dari tempat yang lebih tinggi lain. Hal ini tentu memuat cemas, seberapa besar dampak jatuh pada bayi. Terutama jika kepalanya ternyata terbentur lantai. Bukankah tulang kepalanya masih lembek?
Ternyata sebagian besar benturan kepala yang dialami bayi tidak berdampak fatal. Walau terasa lembek dan lunak, struktur kepala bayi dapat dikatakan relatif lebih aman dari trauma kepala.
Hal ini disebabkan karena sambungan antartulang tengkorak bayi relatif masih elastis, ubun-ubunnya belum menutup secara menyeluruh, sehingga tekanan yang terjadi karena benturan tidak berakibat fatal.
Meski demikian, kita tetap perlu mewaspadai dampak benturan itu. Jangan panik. Dan lakukan hal-hal berikut:
1. Amati kondisi bayi. Bila setelah jatuh si kecil langsung menangis dan menggerak-gerakkan anggota badannya, langsung gendong dan tenangkan. Setelah itu amati lebih lanjut keadaannya.
2. Periksa dengan teliti, bagian tubuh mana yang terbentur. Apakah kepala, wajah atau bagian tubuh lainnya.
3. Perhatikan kronologi jatuh. Perhatikan ketinggian saat terjatuh, apakah langsung ke lantai atau terbentur benda lain, bagaimana posisi jatuhnya, apakah tengkurap atau terlentang, bagian mana dari tubuhnya yang terbentur.
4. Periksa anggota tubuhnya. Gerakkan tangan dan kaki ke atas samping, depan dan rentangkan. Untuk kepala, gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, lalu tundukkan kepala bayi ke arah dada dengan perlahan. Jika si kecil menangis, kemungkinan terasa sakit, periksalah bagian mana yang sakit atau lebam. Catat temuan anda untuk dilaporkan pada dokter.
5. Periksalah kepala dengan cara diraba, untuk memastikan apakah terdapat benjolan atau cekungan. Jika ini terjadi, kemungkinan terjadi peningkatan tekanan dalam otak akibat adanya pendarahan otak. Segeralah bawa ke dokter!
6. Perhatikan matanya. Kita bisa menggunakan senter sebagai alat bantu untuk memeriksa matanya. Perhatikan apakah matanya bereaksi saat matanya terkena cahaya senter seperti mengedip, menutup mata atau kaget, apakah matanya mengikuti cahaya ketika senter digerakkan ke kanan dan ke kiri, apakah pupil mata kanan dan kirinya berukuran sama ketika kita senter satu per satu? Jika tidak segera bawa ke dokter!
Jangan lupa, setelah si kecil tenang dan dipastikan tidak ada luka, segera berikan ASI atau minum.
Lakukan pemeriksaan ini setiap 2 - 3 jam setelah jatuh, dan lakukan observasi setidaknya hingga 3 hari ke depan. Waspada jika bayi pingsan atau tidur dan susah dibangunkan, muntah dan kejang. Lekaslah bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Agar kejadian ini tidak terulang, lakukan pengamanan pada lingkungan kamar serta rumah. Minimalkan tempat yang berbeda ketinggiannya. Halangi tempat tidurnya dengan pagar pengaman, atau letakkan kasur di bawah.
Sumber: Kompas