Masalah stunting (kuntet) menjadi persoalan yang serius di Indonesia. Terdapat 30,8% balita di Indonesia mengalami stunting yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang mereka.
(Sumber: RISKESDAS 2018)

Dewasa ini, permasalahan gizi masih menghantui. Bukan hanya gizi kurang saja, gizi lebih pun juga menjadi persoalan yang harus dihadapi. Mengutip data hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan bahwa prevalensi obesitas pada usia balita adalah 8% dan prevalensi gizi kurang pada balita adalah 17,7%.
(Sumber: RISKESDAS 2018)

Kesehatan ibu, pola makan dan status gizi sebelum dan selama kehamilan merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Kesehatan ibu, pola makan dan status gizi sebelum dan selama kehamilan merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan anak Selama kehamilan, kebutuhan makronutrien (protein energi, asam lemak esensial) dan mikronutrien (vitamin, mineral) wanita meningkat.
(Nutriplanet, 2019)

Sekitar 1-2 ibu hamil di Indonesia menderita anemia (masalah kesehatan masyarakat yang parah) dengan prevalensi 48,90%.
(Sumber: Riskesdas, 2018)

Alergi
Data World Allergy Organization (WAO) menunjukkan bahwa penduduk dunia yang mengalami alergi sebanyak 30-40% dari total populasi dunia termasuk di Indonesia dengan 550 juta orang didunia menderita alergi makanan termasuk susu sapi.

Anak terlahir Premature
15,5% anak lahir di Indonesia mengalami prematur
(Sumber: Blancowe, et al (2012). National, regional, and worldwide estimates of oreterm birth rates in the year 2010 with time trends since 1990 for selected countries: a systematic analysis and implication. Lancet 2012;379;2162-72)